Perempuan yang Dikatakan Oleh Rasulullah: "Ia Dimerdekakan oleh Putranya!"

24-4-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Siapakah perempuan yang beriman kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—padahal ia tidak pernah melihat beliau, lalu ia melahirkan anaknya yang ia beri nama Ibrahim, dan kemudian itu menjadi sebab ia dimerdekakan, karena Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Ia telah dimerdekakan oleh putranya."? Perempuan ini meninggal dunia pada tahun 16 Hijriah. Siapakah dia?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Konon, cuplikan hadits yang disebutkan dalam pertanyaan ini diucapkan oleh Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—kepada ibu putra beliau Ibrahim, yaitu Mariah Al-Qibthiyyah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas—Semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda tentang ibu Ibrahim setelah melahirkan putranya, "Ia telah dimerdekakan oleh putranya." [HR. Al-Hâkim, Al-Baihaqi, Ad-Dâraquthni, dan Ibnu Mâjah; Menurut Al-Albâni: dha`îf]

Ibrahim adalah putra Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam. Ia diberi nama oleh ayahandanya, bukan oleh ibunya. Diriwayatkan dari Anas—Semoga Allah meridhainya, bahwa ia berkata, "Pada suatu pagi, Rasululllah—Shallallâhu `alaihi wasallam—keluar menemui kami, lalu bersabda, "Aku telah dikaruniai seorang anak pada malam tadi, dan aku menamainya dengan nama ayahku, Ibrahim." [HR. Muslim dan Ahmad]

Ibnu Hajar dalam kitab Al-Ishâbah dan yang lainnya menyebutkan bahwa Mariah dan saudara perempuannya, Sirin, dikirim oleh Muqauqis sang penguasa Alexandria bersama beberapa hadiah lain untuk Rasulullah, melalui Hâthib ibnu Abi Balta`ah. Lalu Hâthib menawarkan Islam kepadanya serta mendorongnya untuk memeluk Islam, sehingga ia pun akhirnya memeluk Islam, demikian pula saudara perempuannya. Setelah itu, Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—mengambil Mariah untuk diri beliau, dan memberikan saudara perempuannya kepada Hassân ibnu Tsâbit. Mariah—Semoga Allah meridhainya—meninggal dunia pada tahun ke-16 Hijriah dan dishalatkan oleh Umar ibnul Khaththâb—Semoga Allah meridhainya.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net