Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel
  3. KELUARGA DAN MASYARAKAT
  4. Persoalan Sosial

Mengapa Para Pemuda Barat Menyukai Minuman Alkohol

Mengapa Para Pemuda Barat Menyukai Minuman Alkohol

Studi penelitian terbaru menunjukkan bahwa Amerika Serikat sedang diserang wabah maraknya konsumsi alkohol di kalangan anak usia di bawah umur.

Penelitian-penelitian itu menunjukkan bahwa banyak anak-anak yang mulai meminum alkohol ketika masih di jenjang-jenjang pendidikan dasar, menengah, dan ketika sampai di jenjang SMA. Sedangkan lebih dari 80% dari mereka menjadi pengonsumsi alkohol secara tetap setelah lulus dari jenjang SMA. Terbukti juga bahwa fenomena konsumsi alkohol terjadi secara merata di kalangan remaja laki-laki dan wanita. Pihak-pihak yang melakukan penelitian itu menjelaskan bahwa faktor orang tua serta lingkungan sekitar patut disalahkan dalam terjadinya fenomena konsumsi alkohol di kalangan belia itu.

Adalah lembaga CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance Abuse) yang melakukan penelitian ini. Para penelitinya menyimpulkan bahwa alkohol menempati posisi pertama yang dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja di antara berbagai obat bius dan narkotika yang merupakan ancaman berbahaya untuk kepentingan masa depan dan kebahagiaan mereka.

Penelitian ini menyebutkan bahwa faktor utama penyebab bahaya mengonsumsi alkohol adalah karena ia dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan. Hal itu terwujud melalui pengaruh negatifnya terhadap susunan saraf, di mana para remaja yang meminumnya merasa dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dengan apa yang bisa mereka lakukan pada kondisi normal. Misalnya adalah keberanian mengendarai mobil ketika mabuk. Begitu juga dengan rangsangan seksual kebinatangan yang dapat dibangkitkannya. Selain itu, alkohol juga dapat mendorong mereka untuk berani mengonsumsi berbagai obat-obat narkotika lainnya. Dan satu fakta yang mengerikan adalah betapa alkohol berada di urutan ketika penyebab kematian di kalangan remaja di Amerika Serikat, di samping kecelakaan, pembunuhan, dan kasus bunuh diri.

Ketika penelitian ini menyalahkan kedua orang tua, lingkungan, dan sekolah dalam merebaknya fenomena konsumsi alkohol ini, muncul sebuah pertanyaan penting, yaitu: "Kenapa para remaja belia ini menggandrungi alkohol?"

Para peneliti telah menemukan jawaban dari pertanyaan ini melalui studi yang mereka lakukan. Mereka menyimpulkan bahwa fenomena mengonsumsi alkohol terutama didorong oleh keinginan hura-hura, rasa ingin tahu, dan sebagai alat untuk terapi diri.

Selain itu, berbagai fakta menguatkan bahwa faktor-faktor lingkungan, seperti televisi, media cetak, baik majalah maupun buku-buku porno, dan film-film berperan menggambarkan alkohol sebagai salah satu obat penenang yang dapat mengobati jiwa, memberinya kebahagiaan, serta mengusir kemarahan dan emosi. Media-media itu juga menggambarkan kepada kalangan belia bahwa dengan mengonsumsi alkohol ia akan mampu menarik lawan jenisnya. Demikianlah, kemudian anak-anak kecil itu mengonsumsi alkohol sebagai bentuk percobaan, dalam usaha membuktikan kebenaran apa yang mereka lihat dan dengarkan di berbagai media massa.

Di samping itu, faktor teman juga memiliki peran yang kuat dalam kasus ini. Hal itu terlihat jelas dalam persaingan mereka untuk saling menonjolkan diri di tengah lingkungan mereka. Mereka meyakini bahwa mengonsumsi alkohol merupakan sarana ideal untuk menonjolkan diri, tapi tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa itu tidak ada manfaatnya sama sekali. Dan di sini muncul pertanyaan lain, "Mengapa para remaja itu terus melanjutkan kebiasaan meminum alkohol?"

Para peneliti kasus ini menjawab bahwa meneruskan aktivitas meminum alkohol dipandang oleh para remaja sebagai obat kepribadian. Para remaja itu menjelaskan bahwa kebanyakan mereka sering menyerah kepada pengaruh teman, karena mereka memiliki hanya sedikit rasa penghormatan terhadap diri sendiri. Selain itu, hura-hura menghabiskan waktu dan perasaan bosan juga menjadi sebab mengapa mereka terus tenggelam dalam kebiasaan mengonsumsi alkohol. Karena masa-masa pubertas merupakan masa-masa sulit yang bercirikan kegelisahan dan depresi.

Sebagaimana juga banyak remaja yang menggunakan alkohol disebabkan oleh motivasi yang sama dengan motivasi merokok. Alkohol dan nikotin memang dianggap sebagai bagian dari benda narkotika, dan keduanya berbagi peran dalam menciptakan kondisi kacau di kalangan remaja dan lingkungan secara keseluruhan.

Penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan oleh pusat-pusat penelitian medis yang khusus di bidang kecanduan menegaskan bahwa alkohol merupakan racun yang merusak banyak sel-sel tubuh, termasuk otak, jantung, dan hati.

[Sumber: www.islammemo.cc]

Artikel Terkait