Islam Web

Haji & Umrah

  1. Haji & Umrah
  2. Muslim Idial

Kiat-Kiat Istiqamah Setelah Ramadan

Kiat-Kiat Istiqamah Setelah Ramadan

Saudaraku, jadilah Anda di bulan Ramadan seperti seorang bayi yang dititipkan di sebuah inkubator. Di situ ia dirawat, dan semua gizi yang ia butuhkan dipenuhi, agar tetap bertahan hidup. Dan setelah masa perawatan di inkubator itu, si bayi dikeluarkan ke dunia untuk hidup dan tumbuh besar, bukan untuk mati dan hancur.

Pembaca yang budiman, berikut enam kiat agar kita bisa istiqamah melaksanakan amal-amal shalih setelah Ramadan. Yaitu:

Pertama: Menjaga Shalat Jemaah, Terutama Shalat Shubuh

Pada bulan Ramadan, kita telah membuktikan bahwa kita mampu menjaga shalat jemaah di mesjid, dan sanggup menunaikannya setiap hari. Makanya, setelah Ramadan kita juga semestinya menjaga shalat jemaah—semampu kita. Seandainya tidak mampu melaksanakannya sedisiplin di bulan Ramadan, minimal Anda menunaikan shalat-shalat tersebut berikut dengan shalat sunnah rawâtibnya di awal waktu di mana saja Anda berada. Hindari sikap menunda-nunda shalat, agar tidak ada peluang bagi Syetan untuk merasuki diri Anda, sehingga Anda bisa tetap istiqamah.

Kedua: Membaca Al-Quran

Janganlah Anda termasuk orang yang membaca Al-Quran di bulan Ramadan saja. Al-Quran diturunkan untuk dibaca di bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya. Pada bulan Ramadan, Anda mungkin membaca Al-Quran setiap hari sebanyak satu, dua, atau tiga juz, dengan bersusah payah untuk menjaganya. Bahkan, untuk itu, Anda sediakan waktu khusus setiap hari. Sekarang, usahakanlah agar di luar Ramadan Anda tetap membaca Al-Quran, walaupun hanya satu halaman setiap hari. Tunjukkanlah kepada Syetan, bahwa Anda benar-benar sudah berubah.

Ketiga: Zikir Mengingat dan Menyebut Allah

Jagalah zikir pagi dan petang, zikir sebelum tidur, dan zikir ketika keluar rumah dengan sungguh-sungguh. Isilah waktu senggang Anda di tempat kerja atau ketika dalam perjalanan menuju tempat kerja Anda dengan zikir menyebut Allah.

Keempat: Pergaulan yang Baik

Bergaulah dengan orang yang dapat menolong Anda dalam mentaati Allah. Karena seseorang itu biasanya sejalan dengan perilaku saudaranya; dan orang-orang akan saling bermusuhan dengan temannya pada hari Kiamat, kecuali orang-orang yang bertakwa. Di samping itu, hubungan antara seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah bangungan yang saling menguatkan. Maka carilah sahabat yang jika melihat Anda melakukan maksiat (dosa), ia langsung mengingatkan Anda dan mengarahkan Anda kepada jalan yang benar.

Sebagaimana Anda menginginkan seorang sahabat yang baik, sahabat Anda tentu menginginkan seorang sahabat yang akan membimbing tangannya. Karena itu, baguskanlah niat di dalam diri Anda, agar Anda mendapatkan apa yang diinginkan.

Kelima: Doa

Berkaitan dengan hal ini, Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya):

·         "dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." [QS. Al-Baqarah: 186];

·         "Dan Tuhanmu berfirman (yang artinya): 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan doa kalian." [QS. Ghâfir: 60]

Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—juga menegaskan hal ini dalam sebuah hadits beliau, "Barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, niscaya Allah akan marah kepadanya." [HR. At-Tirmidzî]

Banyak lagi ayat dan hadits lain yang menyatakan keutamaan dan kedudukan doa. Karena itu, teruslah bedoa, meskipun bulan Ramadan telah habis. Kecuali jika Anda tidak lagi membutuhkan Allah setelah Ramadan! Setiap kita pasti membutuhkan Allah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. Oleh sebab itu, sediakanlah waktu khusus untuk berdoa setiap hari, walau hanya dua menit setelah shalat. Anda juga bisa mengkhususkan waktu penutup hari Anda untuk berdoa. Ringkasnya, Anda tidak boleh membiarkan hari-hari Anda berlalu tanpa doa. Dalam doa Anda, memohonlah kepada Allah agar Dia memberi Anda keistiqamahan dalam menjalankan ketaatan.

Selain itu, shalat malam juga jangan sampai Anda tinggalkan, meskipun hanya satu kali dalam seminggu. Demikian juga puasa. Anda bisa melaksanakan puasa Senin Kamis, puasa hari-hari Baidh (tiga hari di pertengahan bulan) Hijriah, dan sebagainya.

Pilihlah ibadah dan ketaatan yang sesuai dengan Anda. Yang penting Anda membuat perubahan ke arah yang lebih baik dalam hidup Anda setelah Ramadan. Kemudian kalahkanlah hawa nafsu dan Syetan Anda.

Keenam: Berdakwah di Jalan Allah

Aktivitas dakwah menyerukan agama Allah termasuk faktor terpenting dalam membantu seseorang untuk bisa istiqamah setelah Ramadan. Adalah sebuah kemestian, Anda turut membela, berkorban, dan memikul beban Agama ini. Semua itu adalah bukti nyata dari kesungguhan komitmen dan tobat Anda kepada Allah. Ketika Allah melihat Anda bekerja demi menggapai ridha-Nya, serta mendakwahkan agama-Nya, maka percayalah, bahwa Allah akan mengaruniakan kepada Anda keistiqamahan dengan kekuatan-Nya. Karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Mensyukuri. Allah memberikan kemampuan untuk melakukan kebaikan, kemudian membalasnya dengan ganjaran pahala yang banyak.

Semoga Allah menerima amal kebaikan kita semua, dan menjadikan kita tetap istiqamah dalam amal-amal kebaikan.

[Sumber: www.islammemo.cc]

Artikel Terkait

Keutamaan Haji