Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Puasa

Aturan dan Peringatan untuk Puasa Ibu Hamil di Musim Panas

Aturan dan Peringatan untuk Puasa Ibu Hamil di Musim Panas

Kehamilan adalah sebuah perjalanan yang melelahkan. Dimulai dengan sebuah kabar gembira dan diakhiri dengan lahirnya bayi mungil pembawa suka cita dan kebahagiaan di kehidupan kedua orang tuanya. Menanggung derita perjalanan ini selama musim panas adalah hal yang sulit dan melelahkan. Dan tentu lebih sulit lagi menanggungnya selama puasa di musim panas.

Para dokter sepakat bahwa ibu hamil, jika tidak menderita penyakit apa pun, dapat berpuasa. Dan jika ia memiliki masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, adanya gula yang menyertai kehamilan, ada infeksi di saluran kemih, anemia, atau ada masalah pada jantung, ia boleh tidak berpuasa karena alasan penyakit, bukan karena kehamilan.
Namun ada beberapa tanda peringatan yang jika dirasakan oleh ibu hamil ketika berpuasa, ia harus segera berbuka tanpa menunda-nunda. Antara lain:
Merasa sangat lapar atau sangat haus;
Merasa pusing atau pening berat;
Tidak merasakan gerakan janin;
Tidak mampu konsentrasi atau hilang kesadaran.
 
Agar Anda, wahai ibu hamil, dan janin Anda dapat melalui bulan Ramadhan di musim panas dengan selamat, perhatikanlah saran-saran berikut:
 
Sebisa mungkin, akhirkan (perlambat) makan sahur sehingga dapat membuat ibu hamil kuat sepanjang siang. Sahur harus mengandung karbohidrat dan bahan-bahan makanan yang kaya kalori, seperti kurma kering atau buah-buahan kering. Selain itu, makanan sahur juga harus terdiri dari buah-buahan dan sayuran segar untuk membantu ibu hamil menahan rasa haus selama masa puasa;
 
Seorang ibu hamil membutuhkan lebih kurang 2250 kalori setiap hari. Kalori harus berasal dari sumber-sumber makanan yang kaya vitamin dan mineral penting, seperti zat besi, kalsium, sodium, dan potasium. Oleh karena itu, kami menyarankan agar ibu hamil, segera setelah berbuka, meminum satu gelas besar jus buah, untuk membuatnya segar sekaligus memasok kalori yang diperlukan tubuhnya;
 
Jumlah garam dalam makanan harus dalam standar normal untuk menggantikan zat garam yang hilang melalui keringat. Selain itu, ibu hamil tidak boleh banyak meminum teh, kopi, minuman ringan, dan es krim;
 
Jumlah makanan harus sedang (wajar). Ibu hamil juga harus menghindari makanan-makanan yang sulit dicerna, seperti makanan yang digoreng dengan minyak atau lemak. Ini perlu dijaga agar ibu hamil tidak mengalami kesulitan pencernaan atau keasaman. Keduanya merupakan gejala yang umum dialami oleh ibu-ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya memasak dilakukan cara dikukus atau dipanggang tanpa menggunakan lemak atau minyak;
 
Memakan karbohidrat dalam jumlah yang sesuai, seperti roti, pasta, atau nasi, seukuran sepotong roti atau 6-8 sendok nasi atau pasta. Bahan-bahan ini dapat membantu memasok kalori yang mudah dicerna oleh tubuh;
Lengkapi buka puasa dengan semangkuk sayuran segar yang sedang musim, dihidangkan dalam bentuk salad. Ini penting untuk membantu pencernaan dan memberi asupan vitamin;
 
Selalu berupaya untuk meminum banyak cairan, terutama air putih dan jus segar selama rentang waktu antara berbuka dan sahur;
 
Kita tidak boleh lupa bahwa ibu hamil membutuhkan sekitar satu liter susu atau produk-produk yang diolah dari bahan susu untuk memasok kalsium yang diperlukan oleh tubuhnya dan janinnya. Dengan demikian, hidangan berbuka dan sahur harus mengandung salah satu produk yang diolah dari bahan susu. Usulan kami: salad yoghurt, susu rayeb (susu masam), atau susu skim;
 
Mengkonsumsi buah-buahan musim panas sebagai sumber cairan, seperti semangka, anggur, dan tin, karena buah-buahan ini juga mengandung vitamin dan mineral alami yang dapat menghindarkan ibu hamil dari sembelit;
 
Antara waktu berbuka dan sahur, ibu hamil harus mengkonsumsi makanan ringan yang kaya akan vitamin dan kalori. Di sinilah peran penting buah-buahan kering atau segar, dan makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi pada bulan Ramadhan, seperti kolak atau bubur buah. Tetapi harus diperhatikan, bahwa gula tidak boleh lebih dari batas normal agar tidak terjadi peningkatan berat badan secara pesat.
Teriring doa kami, semoga Allah mengaruniakan kepada ibu-ibu proses kehamilan yang mudah tanpa kesulitan, dan puasa yang diterima di sisi-Nya, amin.
 

Artikel Terkait