Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel
  3. POKOK BAHASAN
  4. Persoalan Masa Kini
  5. Kesehatan dan Sains

Bayi

Bayi

Dari Masa Kelahiran Sampai Akhir Minggu Kedua

Fase bayi mulai semenjak saat kelahiran sampai minggu kedua. Sebagian orang berpendapat bahwa fase ini berlanjut hingga minggu keempat, atau sampai pusar kembali sehat. Fase ini sangat singkat, tetapi merupakan saat-saat yang sangat krusial bagi ibu dan bayinya. Jika pada fase ini ibu sukses menunaikan kewajibannya dan berhasil membantu bayinya beradaptasi dengan kehidupan barunya, maka itu akan sangat memudahkan sang ibu dalam merawat bayinya di masa-masa mendatang.

Ilmu kedokteran modern telah mampu menilai tingkat kemampuan bayi beberapa menit setelah kelahirannya, serta mengetahui apakah si bayi lahir normal atau tidak normal. Hal itu dapat diketahui melalui berbagai sistem pengukuran, salah satunya yang terpenting adalah pengukuran "Apgar". Pengukuran ini dilakukan pada menit kelima setelah kelahiran, dengan mencakup lima aspek: detak jantung, pernafasan, kekuatan otot, tingkat reflektifitas rangsangan, dan warna kulit.

Masing-masing aspek ini dinilai dengan derajat antara 0-2, sehingga derajat tertinggi dari akumulasi semua aspek itu adalah 10. Apabila derajatnya berkisar antara 7-9 berarti si bayi mampu menghadapi tantangan lingkungan yang baru. Apabila derajatnya kurang dari 3 berarti bayi memiliki masalah dan membutuhkan perawatan khusus secara medis. Adapun bila derajatnya berkisar antara 4-6 berarti mengindikasikan bahwa bayi mungkin akan menghadapi beberapa kesulitan pertumbuhan di masa mandatang.

Perawatan bayi: Setelah bayi lahir merambah kehidupan barunya, ia membutuhkan istirahat, dan ibu adalah orang terbaik yang dapat menyediakan kebutuhan itu untuknya. Karena itu, ibu harus menggendong, mendekatkan, dan menempelkan si bayi ke tubuhnya, untuk memberikan rasa hangat dan aman. Akan begitu indah jika ibu segera merangkul bayinya ke dadanya, di dekat jantungnya! Karena posisi ini akan membantu si anak untuk menyusu, tidur, dan tidak menangis. Ibu juga harus menggendong bayinya dengan cara yang benar, yaitu dengan menopang kepala bayi ketika mengangkat dan menggendongnya, karena anak pada fase ini sama sekali tidak mampu mengendalikan kepalanya.

Bayi harus beradaptasi dengan banyak hal, ringkasnya adalah sebagai berikut:

- Ia harus beradaptasi dengan suhu udara yang berubah-ubah setelah sebelumnya berada pada suhu udara yang tetap;

- Ia harus beradaptasi dengan proses pernafasan, yang artinya melebarnya kedua paru-paru sebagai sumber pembekalan oksigen, menggantikan plasenta dan tali pusar yang menjadi alat pernafasannya sebelum lahir;

- Ia harus beradaptasi dengan proses menghisap ASI, karena proses ini membutuhkan sinergi antara bernafas, menghisap susu, dan menelannya. Menghisap dan menelan merupakan cara paling ideal untuk mendapatkan nutrisi makanan pasca kelahiran, sebagai pengganti dari makanan yang sebelumnya ia terima dari plasenta dan tali pusar;

- Ia harus beradaptasi dengan proses pembuangan melalui perangkat buang air besar dan kecil, bukan dengan tali pusar sebagaimana yang terjadi sebelum ia dilahirkan.

Keempat proses ini sangatlah sulit bagi bayi, dan itu dapat dibuktikan dengan penurunan berat badannya.

Kebersihan bayi: Sebagian ibu suka memandikan bayinya setiap hari. Ini tidaklah masalah,.tetapi yang mesti diperhatikan adalah bahwa kamar mandi harus tertutup dengan baik supaya tidak dimasuki oleh tiupan angin yang dapat menyebabkan bayi terserang pilek. Ibu juga harus segera mengeringkan tubuh bayi, serta memakaikan pakaiannya langsung setelah mandi. Membersihkan tubuh bayi juga dapat dilakukan dengan mengelap anggota badannya saja, tanpa memandikannya secara menyeluruh. Dan yang terutama harus dibersihkan adalah anggota badan yang sensitif, seperti kedua mata, hidung, kedua tangan, pantat, dan sela-sela antara kedua paha bayi.

Tangisan bayi: Tangisan adalah satu-satunya bahasa yang dipakai oleh bayi untuk mengungkapkan keinginannya. Karena itu, ibu harus mengenal sebab-sebab tangisan bayinya, dan bagaimana menanggapinya. Bayi menangis bukan tanpa sebab. Ada banyak faktor yang membuat bayi menangis pada hari-hari pertama kelahirannya, seperti rasa lapar, rasa sakit, rasa takut, guncangan, keinginan untuk digantikan pakaiannya, adanya hawa dingin, rasa kantuk, kenginan untuk disentuh, dan lain-lain. Melalui pengalaman, ibu dapat mengetahui sebab tangisan bayinya, sehingga ia dapat menanggulanginya dengan baik.

Tidur bayi: Bayi menghabiskan sebagian besar harinya untuk tidur. Ia tidak bangun kecuali untuk makan. Pada bulan pertama, bayi tidur kurang lebih 20 jam sehari, dan ini adalah kondisi yang normal baginya.

Kapan Bayi Butuh Pergi ke Dokter?

- Ketika terjadi pengelupasan yang parah dan borok pada kulit. Karena ini menunjukkan bahwa bayi sangat kekurangan cairan. Jika pengelupasan hanya sedikit, tidak perlu ke dokter;

- Ketika terjadi pembelahan kulit di pangkal paha;

- Ketika bayi selalu batuk atau tersedak ketika menyusui. Karena bisa jadi hal itu disebabkan oleh cacat fisik pada organ pencernaan;

- Ketika terjadi kegagalan menyusui, bayi banyak muntah dan tidak buang air besar;

- Ketika terjadi pengeluaran cairan kuning secara terus menerus pada mata bayi;

- Ketika kaki bayi tidak bergerak normal. Karena boleh jadi itu disebabkan adanya keterlepasan urat pada persendian paha;

- Ketika ada retakan pada tulang selangka bayi akibat proses kelahiran, terutama apabila bayi bertubuh besar;

- Ketika terjadi gumpalan darah pada kepala bayi atau muncul warna biru di tubuhnya;

- Ketika terjadi fenomena-fenomena tidak normal yang mencemaskan ibu.

Tubuh Bayi dan Karakternya

Tidak ada dua bayi pun yang sama persis dalam ukuran fisik atau pertumbuhannya. Badan bayi memiliki beberapa karakter yang harus dipelajari oleh ibu, supaya ibu dapat mendeteksi ciri-ciri kelainan yang mungkin timbul pada bayinya. Juga supaya ibu tidak panik ketika timbul tanda-tanda tidak normal atau tidak biasa. Namun perlu diperhatikan bahwa sebagian ukuran dalam hal ini berbeda antara satu daerah ke daerah yang lain.

Karakteristik Tubuh Bayi

Berat: biasanya berat bayi yang baru lahir berkisar antara 3 - 3,5 kg., dan bayi laki-laki biasanya lebih berat 0,5 kg. daripada bayi perempuan. Terkadang berat bayi berkurang pada sembilan hari pertama kelahirannya hingga 6-7 % dari beratnya pada waktu lahir. Kemudian bayi akan mengembalikan beratnya setelah itu.

Panjang: Panjang bayi laki-laki dapat mencapai 50 cm., dan biasanya lebih panjang 2 % dari bayi perempuan.

Rasio fisik: Tubuh bayi memiliki karakter tidak selaras antara badan, kaki, tangan, dan kepalanya. Kepala tampak panjang setelah lahir. Adapun kepala bayi yang lahir melalui operasi caesar cenderung lebih bundar. Lingkar kepala sekitar 35 cm. Kepala bayi juga relatif besar, yaitu seperempat panjang badan. Sementara kepala orang dewasa hanya sepersepuluh badannya. Ini menunjukkan besarnya ukuran kepala bayi.

Otot: Otot bayi halus dan sulit untuk dikendalikan. Otot leher dan kedua betis berkembang lebih sedikit dari otot kedua tangan. Otot-otot ini sangat lemah dan tidak mampu dikendalikan geraknya oleh bayi, sehingga bayi cepat lelah.

Kedua mata: Pupil mata bayi berwarna abu-abu agak cenderung ke warna biru. Akan tetapi warna ini akan berubah secara bertahap menjadi warna yang tetap. Selain itu, kedua mata bayi lumayan besar bila dibandingkan dengan wajahnya. Kelenjar air mata tidak aktif berfungsi pada mulanya. Akan tetapi sejak hari kelima, bayi akan mulai menangis dengan air mata. Sel-sel perasa di mata juga belum berkembang ketika lahir. Ini artinya bahwa ketika lahir, bayi mengalami buta warna secara total atau sebagian. Pada minggu pertama, bayi merespon cahaya dengan merasa tidak nyaman, dan gerakan mata belum dapat dikendalikan karena ototnya masih lemah.

Kulit: Kulit bayi yang baru lahir sangat tipis, warnanya cenderung ke warna pink, dan terasa lembut kalau disentuh.

Tulang: Tulang bayi lunak, dan kebanyakannya adalah tulang rawan.

Jantung: Ketika lahir, jantung bayi berada di dada bagian atas dan berposisi paling horisontal daripada waktu-waktu lain sepanjang hidupnya. Detak jantung sangat cepat supaya dapat menjaga tekanan darah yang normal.

Paru-paru: Paru-paru masih berukuran kecil ketika lahir, karena lingkaran dada lebih kecil daripada lingkaran kepala.

Kewajiban ibu adalah menjaga kesehatan bayi, dan segera menghubungi dokter jika terlihat tanda-tanda yang tidak normal atau kelainan pada badan bayinya.

[Sumber: Ensiklopedia Keluarga Muslim]

Artikel Terkait