Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Tips & Saran

Strategi Melawan Rasa Haus di Bulan Ramadhan

Strategi Melawan Rasa Haus di Bulan Ramadhan

Rasa haus yang dirasakan oleh seorang yang berpuasa pada bulan Ramadhan jelas semakin mencekik dengan jatuhnya Ramadhan pada musim panas. Dalam kondisi seperti itu, bagaimana cara kita membantu tubuh untuk mempertahankan zat air, sekaligus mencegah dan meminimalisir ketajaman rasa haus?

Pada musim panas, durasi berpuasa kaum muslimin menjadi lebih dari 14 jam dalam sehari. Tubuh akan terus kehilangan zat air selama berjalannya waktu itu, hingga ketika tiba saat berbuka, kita sangat membutuhkan pengganti yang cepat dan memadai untuk cairan yang hilang dari sel-sel tubuh itu.

Kita dapat membantu tubuh mempertahankan zat air, sekaligus mencegah dan mengurangi ketajaman rasa haus dengan mengikuti prinsip-prinsip nutrisi yang sehat selama bulan puasa. Mengerahkan sedikit upaya untuk menghindari rasa haus tentu lebih mudah daripada menanggung derita haus itu sendiri.

Sekutu Kita dalam Melawan Haus

Air: Air adalah minuman terpenting yang tidak mungkin digantikan oleh jenis minuman yang lain. Para ahli menyarankan agar kita meminum air satu hingga satu setengah liter setiap hari. Dianjurkan untuk mengkonsumsi air yang mengandung mineral, guna mengganti kehilangan mineral tubuh, terutama saat berkeringat.

Tentang air, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

- Jangan membiarkan botol air terbuka dalam waktu yang lama tanpa digunakan, setelah dibuka dan diminum. Karena bakteri mulut dan lingkungan sekitar kita dapat membuatnya aktif dan menjadi sumber infeksi.

- Cucilah botol dan tutupnya dengan air panas dan sabun saat pengisian ulang, dengan tetap mengganti botol air secara berkala.

- Anda dapat menambahkan beberapa zat kesehatan pada segelas air, seperti irisan lemon, daun mint segar, atau jahe parut.

- Untuk menghilangkan rasa kaporit, Anda dapat menuangkan air ke dalam mangkuk besar dan biarkan selama sekitar satu jam sebelum diminum.

Semua jenis cairan: Terutama minuman jus buah alami dan segar, serta yang mengandung mineral. Disarankan agar menghindari jus yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna buatan, serta yang mengandung zat gula dalam jumlah besar, karena dapat menyebabkan bahaya kesehatan dan alergi.

Buah dan sayuran segar: Diutamakan memakan sayuran dan buah-buahan segar di malam hari dan ketika sahur. Karena sayur dan buah-buahan mengandung cairan yang cukup banyak serta serat yang dapat bertahan lama di dalam usus, sehingga dapat mengurangi rasa lapar dan haus.

Mentimun termasuk jenis sayuran yang paling populer untuk mencegah rasa haus, karena ia berkhasiat menurunkan haus, mendinginkan tubuh, dan membantu meredakan tekanan saraf. Di samping itu, ia juga mengandung "serat selulosa" yang membantu memudahkan proses pencernaan, mengusir racun, dan membersihkan usus.

Mengakhirkan makan sahur: Sunnah Rasulullah menyarankan agar kita mengakhirkan makan sahur. Makan sahur sebaiknya baru dimulai (semenjak) lewat tengah malam, supaya kita dapat menahan rasa haus, terutama pada hari-hari awal puasa. Selain itu, sebaiknya hidangan sahur juga menyediakan makanan–makanan ringan.

Pencuri Cairan Tubuh

Garam makanan: Makanan yang asin akan meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap air. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan garam yang banyak pada makanan, serta menjauhi makanan yang sangat asin, seperti ikan asin dan acar. Garam sebaiknya diganti dengan tetesan jeruk nipis pada sambal, karena jeruk nipis juga dapat menstabilkan rasa makanan.

Rempah-rempah dan bumbu: Makanan yang mengandung banyak bumbu dan rempah-rempah menuntut kita banyak minum air setelah makan, karena makanan-makanan ini menyerap air dari mulut, tenggorokan, dan lambung saat proses makan, sehingga menyebabkan kekeringan pada tubuh, dan tentunya melahirkan rasa haus. Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaknya menghindari makanan pedas dan banyak mengandung bumbu, terutama ketika makan sahur.

Zat-zat perangsang: Disarankan bagi orang yang berpuasa untuk mengurangi minum-minuman perangsang seperti teh dan kopi, karena kedua minuman ini mengandung kafein yang dapat meningkatkan aktivitas ginjal serta memperkuat perannya dalam pembuangan air. Dengan demikian, zat-zat perangsang dapat meningkatkan proses kehilangan cairan tubuh. Selain itu, perlu juga diingatkan, bahwa teh dan kopi tidak dapat dianggap sebagai alternatif pengganti air, karena ia biasanya dihidangkan dalam kondisi panas, sehingga tidak memungkinkan kita untuk meminumnya dalam jumlah besar.

Minuman bersoda: Minuman yang mengandung soda dapat menyebabkan kembung dan rasa kekenyangan, sehingga mencegah tubuh untuk menyerap cairan. Oleh karena itu, minuman semacam ini harus dihindari ketika berbuka.

Sinar matahari langsung: Orang yang berpuasa hendaknya menghindari terpaan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama. Untuk meringankan sengatan terik matahari dan rasa haus, dapat dilakukan tips-tips berikut:

- Banyak mandi dengan menggunakan air hangat untuk mendinginkan tubuh, serta menggunakan sabun untuk menyingkirkan minyak tubuh yang dapat menyumbat pori-pori.

- Sedapat mungkin mencegah sinar matahari masuk ke rumah pada siang hari, dengan menutup jendela atau memakai tirai/gorden.

- Memakai pakaian yang longgar, berwarna terang, dan sebaiknya terbuat dari benang kapas (katun), supaya dapat menyerap keringat.

- Istirahat dalam kadar yang sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan, demi memperbarui vitalitas tubuh.

Enam Mitos Menaklukkan Rasa Haus di Bulan Puasa

1. Meminum cairan dengan konsentrasi gula yang tinggi secara cukup dapat bekerja mengairi tubuh dan mencegah kehausan.

Fakta: Cairan dengan konsentrasi gula yang tinggi justru mendesak tubuh untuk menderaskan urine dan meningkatkan rasa haus. Oleh karena itu, disarankan bagi orang yang berpuasa agar tidak berlebihan memakan manisan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi.

2. Meminum banyak air ketika sahur melindungi kita dari rasa haus selama berpuasa.

Fakta: Air yang melebihi kebutuhan tubuh akan segera diusir keluar beberapa jam setelah diminum. Hal ini justru dapat menyebabkan masalah bagi orang yang berpuasa, karena harus sering pergi ke kamar mandi di saat harus tidur (istirahat). Dan ini tentu dapat menyebabkan kelelahan pada siang hari.

3. Meminum air yang sangat dingin atau air es pada awal berbuka dapat menghilangkan rasa haus.

Fakta: Meminum air es pada awal berbuka puasa memberikan efek yang sangat keras kepada perut, karena ia dapat mengurangi kemampuan mencerna dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, suhu air yang diminum harus normal atau dengan kedinginan sedang, dan ia harus diminum secara perlahan, tidak sekaligus.

4. Mendorong makanan dengan air saat makan dapat memberikan kesempatan lebih banyak untuk terciptanya pencernaan yang baik.

Fakta: Meminum air saat makan justru mencegah turunnya air liur pada makanan. Akibatnya, makanan tidak bercampur secara baik dengan air liur di dalam mulut, sehingga sulit dicerna, dan pada akhirnya tubuh pun kurang dapat mengambil manfaat dari makanan. Oleh karena itu, para dokter menyarankan untuk tidak minum air saat makan, kecuali sedikit saja untuk membantu menelan makanan.

5. Meminum banyak air langsung setelah selesai makan dapat membantu proses pencernaan dan mencegah rasa haus.

Fakta: Meminum banyak air langsung setelah selesai makan justru dapat menghambat proses pencernaan, serta mencegah organ pencernaan untuk menyelesaikan tugasnya secara baik. Karena air yang banyak dapat menghambat sekresi asam lambung. Yang benar adalah, orang yang berpuasa mestinya hanya meminum sedikit air setelah berbuka guna menekan rasa haus.

Waktu terbaik untuk minum banyak air adalah sekitar dua jam setelah berbuka. Diutamakan pula bagi orang yang berpuasa untuk meminum sedikit air secara berulang-ulang selama periode antara berbuka dengan makan sahur, dan tidak hanya minum di saat merasa haus saja.

6. Banyak meminum air dapat menyebabkan obesitas (kegemukan).

Fakta: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa air justru memainkan peran penting dalam menurunkan berat badan, karena ia bekerja meningkatkan sekresi hormon Nordaderatalin yang meningkatkan aktivitas sistem saraf dan meningkatkan pembakaran lemak, sehingga membantu menyingkirkan kelebihan berat badan.

 

Artikel Terkait