Islam Web

  1. Fatwa
  2. ADAB DZIKIR DAN DOA
  3. Akhlak Muslim Ideal
  4. Taqwa
Cari Fatwa

Jangan Menyerah kepada Syetan, Tapakilah Tangga-tangga Keshalihan, Diikuti Doa dan Tekad yang Kuat

Pertanyaan

Saya seorang pemuda berumur 19 tahun, sedang duduk di tahun ketiga fakultas kedokteran. Sejak saya memasuki fakultas ini, tingkat keilmuan saya semakin menurun disebabkan oleh dua masalah berbahaya, yaitu: pertama, saya terjerumus ke dalam lautan angan-angan; dan kedua, saya menjadi sering lupa. Untuk diketahui, pada saat SMU, saya mendapatkan nilai 96,5%. Demikian juga pada kelas-kelas lainnya, nilai saya tidak pernah kurang dari 95%. Namun sekarang, saya hanya mendapatkan nilai B+, kemudian B, kemudian C atau kurang. Saat ini, nilai memang belum keluar, namun saya tahu apa yang sudah saya lakukan pada ujian lalu. Saya sebenarnya adalah orang yang beragama, namun Syetan telah merusak keagamaan saya bahkan hidup saya dengan dua masalah tadi. Saya menjadi tidak tahu dan serba tidak mampu melakukan apa yang mestinya saya perbuat. Mohon bantu saya untuk memperbaiki apa yang telah dirusak oleh Syetan dari hati saya ini. Terimakasih dan doa saya semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk Anda.

Jawaban

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Saudaraku yang mulia, semoga Allah menjaga dan memelihara Anda dari tipu-daya Syetan dan segala makarnya. Ketahuilah bahwa dunia ini begitu cepat sirna, selalu berubah-ubah, dan tidak pernah tetap dalam satu kondisi. Orang yang berakal adalah yang mengambil bekalnya dari dunia ini untuk Akhirat, sedangkan orang yang merugi adalah orang yang tertipu oleh dunia, tertipu oleh kesombongan dirinya; ia berkeliaran di setiap lembah dunia, tidak pernah merasa takut kepada Allah dan tidak gentar melakukan dosa, sampai kemudian mati, sementara ia masih berada dalam kubangan dosa dan maksiat.

Ketahuilah bahwa modal utama manusia adalah Agamanya, jika ia kehilangan agamanya berarti ia sudah kehilangan segala yang ia miliki. Allah—Subhanahu wa Ta`ala—berfirman (yang artinya): “Katakanlah: 'Sesungguhnya orang-orang yang rugi adalah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarga mereka pada hari Kiamat'. Ingatlah, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka, dan di bawah mereka pun ada lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku, hai hamba-hamba-Ku.” [QS. Az-Zumar: 15-16].

Ketahuilah juga bahwa Anda berada dalam peperangan melawan Syetan, maka janganlah menyerah kepada bisikan dan tipuannya. Anda harus berjuang membuat diri Anda selalu berjalan dalam jalur kebenaran dan kemenangan. Allah—Subhanahu wa Ta`ala—berfirman (yang artinya): “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” [QS. Al-`Ankabut: 69].

Bawalah diri Anda naik ke posisi yang mulia, naikilah tangga-tangga keshalihan dan kesempurnaan. Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Barang siapa yang berjalan di jalur yang benar pasti akan sampai ke tujuan. Jangan suka menunda-nunda. Hindarilah ungkapan: "seandainya", "boleh jadi", "akan", dan "kalau sekiranya". Jangan Anda tunda pekerjaan hari ini sampai besok. Tidak pernah ada orang yang mencapai keberhasilan kecuali dengan kesungguhan dan kerja, bukan dengan menunda-nunda dan malas.

Takwa adalah salah satu pintu ilmu, sekaligus pintu menuju ilmu. Allah—Subhanahu wa Ta`ala—berfirman (yang artinya): “Hai orang-orang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepada kalian pembeda. Dan Kami akan jauhkan diri kalian dari kesalahan-kesalahan kalian, dan mengampuni (dosa-dosa) kalian.” [QS. Al-Anfal: 29].

Dalam ayat ini, Allah menjadikan kebaikan dunia dan Akhirat sebagai konsekuensi dari takwa. Allah menerangkan bahwa salah satu buah ketakwaan adalah adanya pembeda, yaitu ilmu dan petunjuk yang membuat pemiliknya bisa membedakan antara kebenaran dengan kesesatan, antara yang haq dengan yang batil, antara yang halal dengan yang haram, antara yang benar dengan yang tidak benar.

Lihatlah faktor-faktor yang melemahkan Anda itu, dan berusahalah untuk melepaskan diri darinya. Angkatlah tangan Anda kepada Tuhan Anda Yang Maha Pemurah, yang segala urusan Anda ada di Tangan-Nya. Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Pemurah, Dia malu jika seseorang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu ia mengembalikannya dalam keadaan kosong.” [HR. Abu Dawud: hasan].

Wallahu a`lam.

Fatwa Terkait