Islam Web

  1. Fatwa
  2. ADAB DZIKIR DAN DOA
  3. Akhlak Muslim Ideal
  4. Taqwa
Cari Fatwa

Hidayah Adalah Nikmat yang Mewajibkan Beberapa Perkara

Pertanyaan

Saya mohon dari para Syeikh yang terhormat untuk memberikan saya pencerahan tentang bagaimana saya bisa menjaga ketaatan saya beragama, karena saya baru saja mulai meniti jalan ketaatan.

Jawaban

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi Anda hidayah untuk taat menjalankan Agama-Nya, kami berdoa kepada-Nya—Subhanahu wa Ta`ala—agar menambahkan karunia dan nikmat-nikmat-Nya untuk Anda dan kita semua, sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Jika Anda ingin menjaga ketaatan ini, hendaknya Anda melakukan hal-hal berikut:

1. Memuji Allah serta bersyukur kepada-Nya atas nikmat ini, karena bersyukur kepada Allah akan menambahkan nikmat-Nya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah (yang artinya): “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan kalian memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.” [QS. Ibrahim: 7].

Allah berfirman tentang hamba-hamba-Nya yang shalih (yang artinya): “Dan mereka berkata: 'Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada jalan ini (Surga). Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk'.” [QS. Al-A`raf: 43].

Mereka memuji Allah dan mengakui segala karunia adalah bersumber dari Allah. Demikianlah seharusnya keadaan orang yang mendapatkan hidayah.

2. Berdoa kepada Allah—Subhanahu wa Ta`ala—agar tetap kokoh di atas jalan ketaatan ini sampai mati, karena Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention sendiri memperbanyak doa itu. Dalam sebuah hadits, Anas  may  Allaah  be  pleased  with  them berkata, “Rasulullah  may  Allaah  exalt  his  mention memperbanyak mengucapkan doa: 'Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas Agama-Mu'. Lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, kami telah beriman kepadamu dan kepada apa yang engkau bawa, apakah engkau mengkhawatirkan kami?' Beliau bersabda: 'Ya. Sesungguhnya hati itu terletak di antara dua jari dari jari-jemari Allah Yang Maha Pengasih, Dia membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya'. [HR. At-Tirmidzi: hasan].

3. Menjaga pelaksanaan ibadah-ibadah wajib dan menjauhi perbuatan-perbuatan haram.

4. Memilih teman yang shalih dan menjauhi teman yang buruk. Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention bersabda, “Seseorang akan mengikuti agama (keyakinan) temannya. Karena itu, hendaklah setiap kalian melihat dengan siapa ia berteman.” [HR. Ahmad dan Abu Dawud].

Dalam hadits shahih lain yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy`ari  may  Allaah  be  pleased  with  them, Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention bersabda, “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah bagaikan penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wanginya, atau menjualnya kepadamu, atau engkau mendapatkan aroma wangi darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin akan membakar bajumu, atau engkau mendapatkan bau busuk darinya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

5. Memperbanyak membaca Al-Quran, membaca buku saku-buku saku yang bermanfaat, mendengarkan kaset-kaset yang berguna, serta menghadiri majelis-majelis ilmu dan ceramah-ceramah keagamaan.

Wallahu a`lam.

Fatwa Terkait

Cari Fatwa

Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan

Today's most read